8 Makanan Khas Dayak Yang Beragam Dan Unik
Suku dayak merupakan suku tertua di Indonesia yang merupakan suku pedalaman asli dari 5 pulau terbesar di Indonesia yaitu tepatnya di pulau kalimantan. Suku dayak terkenal dengan keunikan etnik dan kebudayaannya yang khas pedalaman yang terisolasi dari dunia luar. Keunikan yang dimiliki suku dayak banyak publik yang ingin mengetahui tentang kehidupannya, dari seni, kebudayaan, tradisi hingga makanannya.
Tidak heran makanan yang dimiliki suku dayak pun memilki keeunikan tersendiri, Makanan khas dayak selalu menyajikan sesuatu yang unik dari bahan bakunya maupun dalam proses pembuatannya. Begitulah yang membuat khas dari makanan dayak hingga menyita perhatiaan orang-orang. Bagi kalian yang ingin tau makanan khas dari suku dayak seperti apa keunikannya, kita bahas dibawah apa saja makanan khas dayak yang beraneka ragam dan unik ini. Berikut adalah makanan khas dayak yang beragam dan unik :
Makanan Khas Dayak Yang Beragam Dan Unik
Kue Dange
Kue dange merupakan makanan khas dayak yang banyak digemari dan membuat orang tertarik. Dange merupakan makanan cemilan yang lezat. Bagi kalian yang suka dengan cemilan kue manis, dange ini bisa menjadi pilihan.
Kue dange terbuat dari tepung terigu dengan parutan kelapa dan gula. Adonan dicitak dalam pemanggangan khusus dange. Rasa manis dan gurih dari sari pati parutan kelapa membuat dange banyak digemari. Biasanya kue dange banyak dijumpai pada acara perayaan – perayaan adapun yang dijual.
Kue Tampi
Kue Tampi Makanan Khas Dayak yang wajib hadir dalam sajian ketika upacara adat berlangsung. Kue yang tidak kalah menarik dari kue-kue lain. Kue Tampi ini berukuran kecil-kecil terbuat dari adonan tepung beras yang digoreng. Keunikan dari kue Tampi sendiri ia tidak memiliki rasa. Jika kalian penasaran apakah betul kue tampi tidak memiliki rasa kalian bisa berkunjung langsung menikmati Kue Tampi.
Kue Lepet
Lepet dalam bahas Dayak adalah lipat. Lepet merupakan Makanan Khas Dayak yang dilipat begitu kira-kira. Kue Lepet biasa digunakan dalam upacara-upacara adat dayak sebagai sajian. Kue Lepet tebuat dari beras yang ditumbuk hingga menjadi tepung (tepung beras) sebagai adonannya.
Proses pembuatannya, adonan tepung beras dimasukan pada daun pisang yang sudah dilumuri minyak goreng agar tidak lengket dengan ukuran yang sudah diatur. Lepet didalamnya terdapat isian. Sebagai isiannya dikasih kelapa parut dan gula merah cair dan ditutup hingga rapat, selanjutnya lepetan dikukus hingga matang.
Juhu singkah
Makanan khas yang dimiliki suku dayak yang satu ini dikenal dengan Uwut nang’e dalam bahasa Dayak Maayan yang berarti Rotan Muda, atau dikenal juga dengan Juhu Singkah dalam bahasa Dayak Ngaju. Rotan muda yang menjadi bahan utamanya masyarakat tidak susah payah mendapatkan umbut rotan ini tanpa menanamnyapun umbut rotan sudah banyak dan mudah diperoleh di hutan-hutan kalimantan.
Dalam pengolahannya umbut rotan dipotong kecil-kecil. Biasanya umbut rotan dimasak dengan terong asam dan ikan baung yang menghasilkan cita rasa asam, gurih, kepahit-pahitan serta rasa manis yang dihasilkan ikan menciptakan cita rasa umbut rotan yang khas.
Kalumpe / Karuang
Kalumpe dalam bahasa Dayak Mayan yang berarti sayuran sedangkan dalam bahasa Dayak Ngaju sayuran disebut Karuang. Sayuran yang berasal dari tumbukan Daun Singkong halus dengan Terong Pipit atau Terong Kecil dan tambahan bumbu masakan Bawang Merah, Bawang Putih, Lengkuas dan Serai yang ditumbuk halus serta Cabai sesuai selera. Ketika cuaca sedang panas Kalumpe sangat nikmat jika pedas. Sebagai pelengkapnya masakan Kalumpe / Kaluang ini biasa dihidangkan dengan Ikan Asin dan Sambal Terasi.
Wadi
Wadi makanan khas dayak yang tidak bisa sembarang orang dalam pengolahannya. Jika terjadi kesalah sedikit dalam pemberian bumbu dan pengolahannya makanan wadi tidak terasa enak bahkan sampai tidak layak dimakan. Hanya orang-orang yang ahli yang sudah berpengalaman yang bisa memasaknya.
Wadi ini merupakan makanan yang dibusukan atau fermentasi dengan berbahan dasar daging babi. Dalam pengolahannya daging babi sebelum dilakukan fermentasi / pembusukan dilumuri dengan bumbu yang dalam bahasa Dayak Maayan disebut Sa’ma ataupun dengan bahasa Dayak Ngaju dengan sebutan Kenta. Bumbu terbuat dari beras ketan putih ataupun dengan biji jagung yang disangrai hingga kecoklatan lalu di haluskan dengan ditumbuk atau blender.
Proses pembuatan Wadi dalam pengolahannya daging dibersihkan terlebih dahulu. Kemudian direndam dengan air garam selama 5-10 jam. Setelah perendaman daging ditiriskan hingga kering. Jika sudah cukup kering daging dibaluri dengan Sa’mu sampai merata kemudian disimpan ditempat yang kedap udara biasanya dalam kotak kaca, stoples, atau pelastik kedap udara. Setelah disimpan dalam wadah kedap udara lalu daging dibiarkan selama 3-5 hari atau sampai 1 minggu. Setelah proses pembusukan / fermentasi selesai baru Wadi bisa dimakan dengan digoreng terlebih dahulu.
Botok Daun Mengkudu
Botok merupakan kata yang mengibaratkan pembungkusan ikan dengan menggunakan daun mengkudu. Makanan ini berbahan baku ikan, beberapa jenis ikan yang dipakai diantaranya tongkol, tenggiri dan senangin. Ikan-ikan yang digunakan yaitu ikan yang memiliki tekstur lembut agar bumbu mudah meresap dan menciptakan aroma yang khas.
Proses pembuatanya, ikan yang sudah bersih dan dipotong berukuran sekitar 3-4 cm dilumuri dengan daun kunyit yang dipotong halus dan bumbu-bumbu penyedap lainnya. Lalu ikan dibungkus dengan menggunakan daun mengkudu dan dimasukan tiap bungkusan cabe rawit lalu di ikat dengan tali. Setelah itu botok di masukan pada rebusan santan dan bumbu yang sudah dicampur. Ketika sudah masak rebusan ikan menjadi empuk dan kuahnya mengental.
Bengamat / Paing
Makanan khas dayak yang satu ini merupakan makan yang berbahan dasar dari kelalawar besar atau sering dikenal juga dengan nama Kalong. Jenis kelalawar yang digunakan dari masakan dayak ini adalah kelalawar besar pemakan buah-buahan bukan kelalawar sang pemakan serangga ataupun penghisap darah.
Dalam proses pembuatanya Paing terlebih dahulu dibersihkan dari kuku, bulu kasar diantara tekuk dan punggung sampai ususnya. Bulu dan sayap dibiarkan dimasak. Bengamat biasa dimasak dengan sayur hati batang pisang yang dipotong-potong, batang pisang yang digunakan dari batang pisang kipas. Ataupun dimasak dengan bumbu daun Piakuk yang memiliki rasa asam dan campuran serai. Bisa juga dimasak dengan Sulur Keladi yang dipotong-potong.
Bagaimanapun makanan bisa menjadi salah satu identitas suatu daerah, kelompok ataupun golongan. Dengan kepribadian suatu daerah menjadikan makanan memiliki keberagam bentuk, cara, dan rasa yang berbeda. Demikian itulah beberapa makanan khas dayak yang memiliki keberagaman dan keuinikannya tersendiri.
Komentar
Posting Komentar